Jika dibandingkan dengan getar manual tradisional, mesin vibrator ini memiliki efisiensi yang lebih unggul daripada getaran manual.

Selain itu Mesin Vibratory memiliki intensitas tenaga kerja yang tinggi, getaran mekanis dan banyak digunakan dalam konstruksi struktur beton.

Beton merupakan salah satu bahan dasar yang digunakan pada setiap pembangunan konstruksi. Oleh karena itu, dalam hal ini material dasar seperti beton harus memiliki kualitas yang baik, sehingga akan menyesuaikan strukstur bangunan yang talah di design.

Proses pembuatan beton yang baik, bukanlah hal mudah untuk dilakukan oleh setiap Insinyur. Sebab, pada proses ini akan berpengaruh terhadap hasil beton yang berkualitas. Oleh karena itu, pentingnya proses pembuatan beton dengan metode penggetaran sangat diperlukan.

Salah satu piranti yang sangat penting untuk membantu proses pengerjaan beton ini adalah mesin vibratory. Dimana mesin ini akan membantu para Insinyur untuk menentukan viskositas beton. Dengan memanfaatkan mesin vibratory, parameter dasar getaran meliputi massa, massa alat getaran dan area interaksinya dengan media yang dipadatkan.

Selain itu frekuensi, amplitudo atau nilai puncak-ke-puncak getaran paksa dari alat getaran yang membuat getaran harmonik, superharmonik, atau vibroimpuls, frekuensi getaran mesin getaran, parameter geometris dan kinematik mesin getaran, kecepatan gerakan alat getaran atau durasi aksi getaran pada media yang dipadatkan, perlindungan staf pemelihara dan lingkungan terhadap pengaruh berbahaya kebisingan dan getaran di tempat kerja.

Pentingnya parameter yang sesuai pada saat penggetaran beton karena merupakan persyaratan yang telah ditentukan dari mesin getaran dimungkinkan berdasarkan teori getaran pemadatan campuran beton. Proses penggetaran ini diperkuat pada penelitian kualitatif yang menyebutkan bahwa yang ada ketergantungan matematis dan dikonfirmasi dengan eksperimen.

Pada umumnya pembangunan pondasi dalam proyek konstruksi tentunya menjadi beban yang secara dinamis nantinya, dengan melibatkan besi dan baja sebagai tulangan beton. Oleh karena itu, design daripada mesin vibratory ini tentunya harus lebih kompleks dalam menopang beban statis pondasi.

Design pada mesin vibratory harus tetap dipertimbangkan antara beban statis, gaya dinamis yang disebabkan oleh kerja mesin dan efek seismik. Terjadinya resonansi dan efek yang ditimbulkan pada peningkatan amplitudo getaran adalah salah satu sumber masalah yang paling umum pada pondasi mesin.

Penggunaan mesin vibratory ini bertujuan untuk meminimalisir dan menghilangkan pori-pori atau rongga masuknya udara secara internal. Selain itu, dengan menggunakan mesin vibratory ini, akan membantu memperbaiki kondisi agregat, sehingga dapat meningkatkan kepadatan dan homogenitas beton. Namun, dalam banyak proyek konstruksi, getaran beton dilakukan secara manual dengan vibrator manual.